Fatberg: Monster Bawah Tanah
Yang Lahir dari Jelantah Dapur Anda
Terakhir diperbarui: 31 Oktober 2025

Jauh di bawah jalanan kota yang ramai, di dalam labirin pipa pembuangan yang gelap dan lembap, sesosok monster sedang tumbuh. Ia tidak memiliki mata, tidak bernapas, dan tidak bersuara, tetapi ia mampu melumpuhkan sebuah kota dari bawah ke atas. Monster ini bernama Fatberg, sebuah gumpalan raksasa sekeras beton yang lahir dari kebiasaan kita sehari-hari di dapur.
Setiap kali Anda menuang sisa minyak jelantah ke wastafel, Anda sedang memberinya makan. Fenomena fatberg adalah salah satu ancaman lingkungan paling nyata dari pengelolaan limbah yang buruk. Artikel ini adalah bagian dari eksplorasi lengkap tentang bahaya dan peluang emas minyak jelantah.
Anatomi Fatberg: Apa Sebenarnya Monster Ini?
Istilah "Fatberg" adalah gabungan dari kata "Fat" (lemak) dan "Iceberg" (gunung es). Secara komposisi, fatberg adalah massa padat yang menjijikkan, terdiri dari dua bahan utama:
- "Lem" - FOG (Fats, Oils, and Grease): Ini adalah minyak jelantah, lemak sisa memasak daging, mentega, dan segala jenis minyak yang seharusnya tidak pernah masuk ke saluran pembuangan.
- "Kerangka" - Sampah Non-Flushable: Ini adalah semua benda padat yang seringkali salah dibuang ke toilet. Pelaku utamanya adalah tisu basah (wet wipes), yang tidak hancur seperti tisu toilet. Benda lain termasuk kapas, pembalut, popok, benang gigi, dan kondom.
Lemak (FOG) bertindak sebagai perekat super. Ia melapisi dinding pipa, dan saat sampah non-flushable lewat, mereka akan menempel. Lapisan demi lapisan terus menumpuk. Melalui proses kimia yang disebut saponifikasi, massa ini perlahan-lahan mengeras, mengubahnya dari gumpalan lembek menjadi bongkahan padat sekeras batu karang.
Kisah Horor dari Dunia Nyata: Fatberg Paling Terkenal
Fenomena ini bukan isapan jempol. Para pekerja saluran pembuangan di seluruh dunia telah bertarung melawan monster-monster ini.
Studi Kasus: The Whitechapel Fatberg, London
Pada September 2017, di bawah jalanan Whitechapel, London, para pekerja menemukan fatberg yang menjadi legenda.
- Berat: 130 ton (setara dengan 11 bus tingkat London).
- Panjang: 250 meter (lebih panjang dari Tower Bridge).
- Komposisi: Minyak goreng, lemak, tisu basah, popok, dan kondom, semuanya mengeras menjadi massa padat.
- Proses Penghancuran: Butuh tim yang terdiri dari delapan orang yang bekerja siang dan malam selama sembilan minggu.
- Biaya: Diperkirakan menelan biaya sekitar £1 juta (sekitar 20 miliar Rupiah) per bulan untuk membersihkan penyumbatan akibat fatberg di seluruh London.
Bagaimana dengan di Indonesia? Meskipun mungkin tidak terekspos sebesar di London, masalah ini sangat nyata di kota-kota besar Indonesia. PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum di Jakarta, Surabaya, dan kota lainnya secara rutin menghadapi masalah penyumbatan pipa akibat akumulasi lemak.
Kerusakan Berantai: Dampak Mengerikan dari Sebuah Fatberg
1. Banjir Air Limbah (Sanitary Sewer Overflows)
Ketika fatberg menyumbat pipa utama, air kotor dari ribuan rumah tidak punya tempat untuk mengalir. Akibatnya, ia akan kembali ke atas. Skenario terburuknya adalah aliran balik air limbah mentah—berisi tinja, urin, dan bakteri berbahaya—yang keluar dari toilet dan wastafel di dalam rumah Anda.
2. Krisis Kesehatan Masyarakat
Luapan air limbah mentah membawa serta bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella, serta berbagai virus dan parasit. Kontak dengan air ini dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari diare, demam tifoid, hingga hepatitis A.
3. Kerusakan Infrastruktur yang Mahal
Tekanan yang diciptakan oleh penyumbatan fatberg dapat menyebabkan pipa-pipa beton tua retak atau bahkan pecah. Biaya untuk menggali jalan, mengganti pipa bawah tanah, dan memperbaiki kerusakan adalah beban finansial yang sangat besar bagi pemerintah kota, yang pada akhirnya dibayar melalui pajak dan tagihan air masyarakat.
4. Bencana Lingkungan
Ketika sistem pembuangan meluap, air limbah mentah yang tidak diolah akan langsung mengalir ke saluran drainase terdekat, dan berakhir di sungai, danau, atau laut. Ini menyebabkan pencemaran air yang parah, membunuh ikan dan merusak ekosistem perairan secara luas.
Anda Adalah Pencipta Monster, Sekaligus Pembunuhnya
Kabar baiknya adalah, fatberg 100% merupakan bencana buatan manusia, yang berarti ia juga 100% bisa dicegah oleh manusia. Kunci untuk membunuh monster ini ada di setiap dapur dan setiap kamar mandi.
Aturan #1: Saluran Pembuangan Bukan Tempat Sampah
Tanamkan prinsip ini: saluran pembuangan hanya untuk "Tiga P" dan air:
- Pee (Air Seni)
- Poo (Tinja)
- Paper (Hanya Tisu Toilet, yang dirancang untuk hancur)
JANGAN PERNAH membuang tisu basah, pembalut, kapas, atau sampah padat lainnya ke dalam toilet, meskipun kemasannya mengatakan "aman untuk di-flush".
Aturan #2: Perlakukan Minyak Jelantah sebagai Aset, Bukan Sampah
Untuk lemak, minyak, dan jelantah (FOG), ikuti mantra sederhana ini:
- Cool It (Dinginkan): Biarkan minyak mendingin di wajan.
- Scrape It (Kerok): Kerok sisa-sisa lemak padat dari wajan atau piring.
- Can It (Wadahi): Tuang minyak dingin ke dalam wadah yang kuat dan tertutup rapat, seperti jeriken bekas.
- Bin It or Sell It (Buang atau Jual): Untuk jumlah kecil, Anda bisa membuangnya ke tempat sampah. Namun, solusi terbaik dan paling cerdas adalah menjualnya.
Hentikan Fatberg, Mulai dari Dapur Anda!
Setiap tetes jelantah yang Anda simpan dan jual adalah satu langkah untuk mencegah terciptanya fatberg. Mari bersama-sama melindungi infrastruktur kota dan lingkungan kita dengan tidak membuang jelantah sembarangan.
Ditulis oleh Tim JelantahGO
JelantahGO adalah tim ahli dalam ekonomi sirkular minyak jelantah. Misi kami adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang sambil menyediakan layanan pengumpulan yang profesional, menguntungkan, dan berdampak positif bagi lingkungan.
Pelajari Lebih Lanjut Tentang Kami