Bahaya Buang Jelantah Sembarangan

Ketika jelantah dibuang ke wastafel, ia mengalir melalui pipa pembuangan dan berakhir di sistem pengolahan air atau langsung ke badan air seperti sungai dan danau. Minyak jelantah memiliki sifat yang tidak larut dalam air dan cenderung mengapung di permukaan.

• Membentuk Lapisan Minyak: Lapisan minyak di permukaan air menghalangi penetrasi oksigen dan sinar matahari, yang vital bagi kehidupan air.
• Mengurangi Kadar Oksigen Terlarut: Proses dekomposisi jelantah membutuhkan oksigen dalam jumlah besar, menciptakan kondisi hipoksia (kekurangan oksigen) yang mematikan bagi ikan dan organisme air.
• Rantai Makanan Terputus: Dengan matinya organisme kecil, rantai makanan perairan akan terputus, berdampak pada seluruh ekosistem.

Jika jelantah dibuang langsung ke tanah, dampaknya tidak kalah merusak. Minyak akan melapisi partikel tanah, menyumbat pori-pori, dan mencegah air serta udara mencapai akar tanaman.

• Tanah Menjadi Tidak Subur: Tanaman akan kesulitan menyerap nutrisi dan air, menyebabkan kematian tanaman.
• Mencemari Air Tanah: Jelantah dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari akuifer (sumber air tanah) yang digunakan untuk sumur bor dan pasokan air bersih.
• Membunuh Mikroorganisme Tanah: Mikroorganisme yang penting untuk kesuburan tanah akan mati akibat kontaminasi minyak.

Ketika jelantah mengalir ke pipa pembuangan, ia mendingin dan mengeras. Bersama dengan sampah lainnya seperti tisu basah, jelantah membentuk gumpalan raksasa yang disebut fatberg.

Fatberg menyebabkan penyumbatan pipa, banjir air limbah, dan kerusakan infrastruktur yang sangat mahal. Untuk detail lebih lanjut, baca artikel kami tentang Fatberg: Monster Bawah Tanah dari Jelantah.

Pencemaran lingkungan yang disebabkan jelantah pada akhirnya akan kembali ke manusia melalui berbagai jalur:

• Melalui Rantai Makanan: Senyawa beracun dalam jelantah terakumulasi di tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia.
• Kontaminasi Air Minum: Jika sumber air tanah tercemar, air yang kita konsumsi juga akan tercemar.
• Bau Tidak Sedap: Jelantah yang terurai menciptakan bau busuk yang mengganggu kenyamanan dan dapat memicu gangguan pernapasan.

5. Dampak Ekonomi: Biaya yang Harus Dibayar

Dampak ekonomi dari pembuangan jelantah sembarangan tidak bisa diabaikan:

• Biaya Perawatan Infrastruktur: Pembersihan fatberg dan perbaikan pipa yang rusak menghabiskan anggaran negara dan pajak masyarakat.
• Kerugian Ekonomi dari Banjir: Banjir akibat penyumbatan saluran air menyebabkan kerugian properti dan aktivitas ekonomi yang terhenti.
• Biaya Pengolahan Air: Air yang tercemar memerlukan biaya lebih tinggi untuk diolah menjadi air bersih yang aman dikonsumsi.