ANALISIS KEBIJAKAN

Aturan Baru Jelantah 2025: Niat Baik yang Bikin Pengepul Kecil Kelabakan

Belajar dari Kebijakan yang Justru Bikin Usaha Kecil Terpukul

Dipublikasikan: 12 November 2025

Aturan Baru Jelantah 2025: Niat Baik yang Bikin Pengepul Kecil Kelabakan

Disclaimer:

Artikel ini analytical dan constructive, bukan blame-game. Tujuan: Help better policymaking dan protect SME ecosystem.

Awal 2025, pengambil kebijakan menerapkan aturan ketat untuk ekspor minyak jelantah. Tujuannya bagus: memberantas penyelundupan dan menjaga stok dalam negeri. Tapi yang terjadi di lapangan justru berbeda.

Dalam hitungan minggu, harga jelantah anjlok. Pengepul kecil yang selama ini jadi tulang punggung rantai pasokan harus gigit jari. Margin untung yang dulu cukup untuk hidup layak, kini terpangkas hampir separuh.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Awal 2025, pengambil kebijakan menerapkan aturan ketat untuk ekspor minyak jelantah. Tujuannya bagus: memberantas penyelundupan dan menjaga stok dalam negeri. Tapi yang terjadi di lapangan justru berbeda.

Dalam hitungan minggu, harga jelantah anjlok. Pengepul kecil yang selama ini jadi tulang punggung rantai pasokan harus gigit jari. Margin untung yang dulu cukup untuk hidup layak, kini terpangkas hampir separuh.

Kronologi Singkat Krisis

Tahap 1: Pengawasan Diperketat

Pengambil kebijakan mulai razia dan perketat aturan ekspor. Proses yang dulu lancar tiba-tiba jadi berbelit. Pembeli luar negeri mulai ragu, tapi harga masih bertahan.

Tahap 2: Kasus Besar Terungkap

Sebuah perusahaan ketahuan main curang. Pemberitaan media membuat pembeli internasional panik. Order dari luar negeri berkurang drastis.

Tahap 3: Harga Jatuh Bebas

Stok menumpuk, pembeli luar negeri mundur, sementara pembeli besar dalam negeri leluasa menekan harga. Pengepul kecil terjepit di tengah.

Dampak yang Terasa di Lapangan

Bagi pengepul kecil, situasi ini seperti mimpi buruk. Dari yang biasa bisa menghidupi keluarga dan bayar karyawan dengan layak, kini harus berjuang sekadar bertahan.

Restoran dan warung makan juga ikut merasakan. Penghasilan tambahan dari jual jelantah yang dulu lumayan, sekarang jauh berkurang. Banyak yang akhirnya memilih berhenti mengumpulkan jelantah karena tak sepadan dengan tenaga yang dikeluarkan.

Di sisi lain, perusahaan besar justru diuntungkan. Mereka bisa beli bahan baku lebih murah sambil tetap jual produk dengan harga normal.

Mengapa Ini Bisa Terjadi?

Masalah utamanya sederhana: aturan dibuat tanpa mempertimbangkan dampak ke lapisan terbawah. Dua kebijakan besar diterapkan sekaligus tanpa ada masa transisi. Usaha kecil yang modalnya pas-pasan dipaksa beradaptasi dalam sekejap.

Ketika ekspor dibatasi, stok pun menumpuk. Dengan hanya sedikit pembeli besar yang tersisa, harga pun mudah dikendalikan. Posisi tawar pengepul kecil hampir tak ada.

CRITICAL QUESTIONS UNTUK POLICY MAKER

1. Supply-Demand

  • Ketika ekspor di-blok, berapa capacity lokal (Pertamina + pabrik biodiesel) untuk absorb?
  • Apa yang terjadi ke supply surplus?
  • Apakah sudah model price floor scenario?

2. SME Impact Assessment

  • Sebelum ketat ekspor, sudah riset dampak ke berapa pengepul?
  • Apa contingency plan jika margin collapse?
  • Ada buffer fund atau subsidi transisi?

3. Underground Economy Risk

  • Jika SME formal sector squeeze terlalu severe, risiko mereka go informal?
  • Bagaimana dengan tax collection long-term?

4. Buyer Behavior Modeling

  • Sudah prediksi kalau enforcement ketat → buyer international jadi risk-averse?
  • Berapa lama recovery time untuk buyer trust?

PENUTUP

Ukuran keberhasilan sebuah kebijakan bukan hanya pada tertibnya administrasi, tapi juga pada tetap hidupnya usaha-usaha kecil yang mengharapkan dari sektor terkait.

Yang diperlukan bukan sekadar aturan ketat. Ketegasan harus seimbang dengan empati. Penegakan aturan perlu, tapi perlindungan untuk usaha kecil juga tak kalah penting - Enforce with cushion.

Sumber data: Kemendag, Kemenkeu, Pertamina, pantauan pasar jelantah November 2025

Punya Pengalaman Serupa?

Bagikan pengalaman Anda sebagai pengepul kecil atau pengusaha kuliner yang terdampak kebijakan ini. Mari kita diskusikan solusi yang lebih baik.

Ditulis oleh Tim JelantahGO

JelantahGO adalah tim ahli dalam ekonomi sirkular minyak jelantah. Misi kami adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang sambil menyediakan layanan pengumpulan yang profesional, menguntungkan, dan berdampak positif bagi lingkungan.

Pelajari Lebih Lanjut Tentang Kami